(15/07/09) DRAMA MUSIKAL
Demonstrasi MOS tahun ini berbeda dengan tahun2 lalu, berkat dukungan alumni yang baik hati, akhirnya tercipta sebuah karya yang cukup menarik perhatian siswa baru maupun guru yang kebetulan melihatnya..
Konsep Drama yang ditampilkan tidak lepas dari ciri khas pramuka yaitu PBB, Tandu, dll. saya ceritakan :
PANGERAN RAMA & PENGAWAL RIRI
Terdapat sebuah kerajaan besar bernama SCOUT yang megah, Dikuasai oleh Raja Powell yang tegas hingga seluruh isi kerajaan & rakyat di negerinya tunduk padanya. Raja Powell memiliki seorang Putra bernama Pangeran Rama yang tampan hingga banyak wanita yang menyukainya namun tidak satupun wanita2 cantik yang meluluhkan hatinya.
pada suatu hari Raja Berkunjung ke "kerajaan Money", kerajaan yang dikuasai oleh Raja Namrud ini adalah kerajaan terkaya bahkan jauh melebihi kakayaan raja Powell. selain kaya Raja Namrud memiliki seorang putri yang sangat cantik yang bernama Putri Friska,.. ditengah perbincangannya mereka bersepakat untuk menjodohkan putra & putrinya yaitu Pangeran Rama dengan Putri Friska & berjanji akan mempertemukan mereka beberapa hari lagi..
Pada saat kepulangan Raja Powell disambut meriah oleh Panglima & semua prajuritnya
(Formasi penyambutan - Lagu Andaiku Jadi Raja/riff_Panglima).
Sesampainya Raja di singgasana, Segera raja memberitahukan kesepakatannya dengan raja Namrud kepada pangeran, tetapi tidak mendapat respon baik dari pangeran
Baru kali ini pangeran berani menyela perkataan Raja.. walaupun sampai raja murka, pangeran tetap menolak dinikahkan dengan Putri Friska, karena diam2 pangeran rama mencintai salah satu pengawal wanita kerajaanya.. mendengar itu Raja makin murka hingga raja pergi begitu saja dari singgasana..
(Lagu Aku Jatuh Cinta - Pandawa_Pangeran/Pengawal Pria & wanita)
Di Singgasana pangeran terduduk lemas dan ketika itu Pengawal Wanita (Riri)mendekatinya.. Akhirnya Pangeran menceritakan bahwa ia sungguh mencintai Riri dan tidak ada satupun yang bisa menghalanginya sekalipun itu keputusan raja..
hingga diakhir ucapannya pangeran memutuskan untuk meninggalkan kerajaan hingga raja luluh & merubah keputusannya.
(Lagu Aku Pasti Kembali/Pasto _ Rama & Riri)
Pengawal Riri bersedih karena keputusan pangeran yang tega meninggalkanya
((Lagu Oh' Teganya/Tangga _ Riri & Pengawal lainnya)
Beberapa hari kemudian di singgasana raja, raja menanyakan keberadaan pangeran kepada seluruh pengwal istana, raja semakin murka ketika panglima memberitahukan bahwa ia pernah melihat pangeran mengendap2 keluar istana.. Raja mulai berfikir dan mengetahui penyebab pangeran pergi meninggalkan kerajaan..
Raja memerintahkan panglima untuk mengejar pangeran dan membawanya kembali.
Segera panglima mengumpulkan pasukan terbaiknya untuk berlatih sebelum mengejar pangeran.
(PBB – Formasi : Flying Cycle/Twin Thunder/Banner)
~Barrack Pengwal~
Malam semakin larut namun begitu gemerlap oleh bintang2 yg bertaburan dilangit & di tengah kerinduan seseorang yang telah lama terpisah..
Riri duduk seorang diri di taman dekat barrack istana, bersedih memikirkan pangeran yang telah lama pergi meninggalkannya..
Lagu Merindunya/Pinkan_Riri)
Riri semakin sedih hingga tangisan Riri terdengar sampai membangunkan pengawal yg tertidur d barrack.. melihat riri menangis,beberapa pengawal menghiburnya..(Lagu Goyang Duyu/Project pop_Pengawal)
Akhirnya pengawal riri kembali tersenyum dan bersenang2 bersama pengawal lainnya.
~Dihutan~
Pangeran terus berjalan menyusuri hutan tanpa tau kemana tujuannya, sesaat kemudian ia menemukan sebuah pohon besar untuk tempatnya bermalam..
Didalam lamunannya pangeran melihat kalung pemberian riri & kembali teringat padanya.
(Lagu Cahaya Bulan-Ost Gie/Nicholas Saputra)
disaat yang sama pengawal riri termenung memikirkan pangeran.
(Lagu AkuDanDirimu/AriLasso_Rama&Riri)
~Barrack Pengawal~
Akhirnya pengeran rama memutuskan untuk kembali ke istana dengan mengendap2 dan menyamar dalam kerajaan.
Rama & Riri akhirnya bertemu…(Lagu ResahTanpaMu/TitiKamal_Rama & Riri)
Tiba2 Panglima & beberapa pengawal datang, mengira pengeran adalah penyusup.. dalam adegan pengejaran (Komedi)
(Lagu Posesif/Naif_Pangeran & Pengawal)
Pangeran terus berlari & melompati pagar istana, hingga di ujung jalan pangeran terhenti dan terpaksa menghadapi pengawal yang menghadangnya.
Akhirnya pangeran terjatuh karena kalah bertarung dengan pengawal yang jumlahnya terus bertambah banyak. Disaat penyusup sudah tidak sadarkan diri, panglima melihat wajah penyusup itu dari dekat.
Apa..!! panglima terkejut ketika mengetahui wajah penyusup itu ternyata Pangeran Rama. Kemudian mereka membawa pangeran ke istana (menggunakan tandu)
~Singgasana Raja~
Ketika raja mendengar anaknya terluka parah, bergegas ia menghampiri pangeran.
Raja sangat sedih ketika melihat rama terkulai lemas. Seketika raja tersadar semua ini karena kesalahannya yg memaksa Rama menuruti kemauannya. Akhirnya raja mengizinkan pangeran menentukan pilihannya.
Walaupun dalam keadaan terluka parah,pangeran sangat senang mendengar keputusan raja & segera memanggil pengawal riri..(Lagu JanjiSuci/Yofie&Nuno_Rama&Riri)
~Taman Istana~
Beberapa hari kemudian Raja mengadakan pernikahan Pangeran Rama dengan Putri Riri
(Lagu Ceria/J-Rock)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pengarah Drama : K’Martias/K’Novry/K’Komenk (Angktn 4)
Instruktur Dance : K’Herika/K’Shadiah/K’Febry (Angktn 7)
Pemain :
Raja = Irsyad (DP.Putra)
Pangeran = Irfan
Pengawal Riri = Erni (DP.Putri)
Panglima = Emon
Dancers = Dini/Nita/Selvy
Pengawal Putra = Fajar/Ikhsan/ dll
Pengawal Putri = Koi/Dian/Teti/ dll
Jumat, Agustus 14, 2009
Label: Artikel
Sabtu, Agustus 08, 2009
Selamat Jalan Mbah Surip..
KOMPAS.com — Sejak bulan Mei 2009, lagu ”Tak Gendong” seperti menerobos dalam hamparan lagu mendayu-dayu yang umumnya dikumandangkan para anak band. Selain terdengar dalam ring back tone (RBT) ponsel, Mbah Surip—pencipta dan penyanyi lagu itu—hampir setiap hari muncul di televisi. Ia tidak lagi bebas ”menggelandang”, tetapi diatur jadwal promo dan show yang ketat. Bisa?
Saat tampil dalam siaran langsung Kamera Ria, Selasa (7/7) di TVRI Jakarta, misalnya, di antara para tentara dan pengisi acara lain, Mbah Surip menjadi idola baru. Di balik panggung, semua orang mengajaknya berfoto dan bahkan ingin mengobrol, tak terkecuali pelawak Tarzan dan Marwoto. Terserah mau berfoto atau ngobrol gara-gara ”Tak Gendong” atau merasa heran melihat penampilan Mbah Surip yang ”ganjil” dan suka ha-ha-ha itu.
”Mbah sekarang ini tinggal di mana?” tanya Tarzan.
”Ya, masih di Indonesia, ha-ha-ha...,” jawab Mbah Surip sambil terkekeh. Tarzan, yang biasanya tangkas bertukar dialog saat melawak, kali ini seperti mati angin. Ia cuma nyengir sembari menggaruk-garuk kepala.
Lelaki bernama asli Urip Ariyanto ini selalu tampil di depan publik dengan gaya ”kebesarannya”, rambut gimbal serta topi, baju, dan celana berwarna bendera Jamaika. Gaya ”rastafarian” ini memang mengacu pada gaya pemusik reggae Bob Marley. Banyak yang menafsir, ia pengikut Bob Marley yang mencintai kebebasan berekspresi. Tetapi, Mbah Surip menyangkal. ”Saya malah tidak tahu kalau musik yang saya mainkan itu namanya reggae, ha-ha-ha,” tuturnya.
Asal tahu, menurut pengakuan Mbah Surip, sejak dulu sampai sekarang, ia sedang belajar salah. ”Kalau belajar benar itu sudah biasa, saya sedang belajar salah....” Maka itu, sangat tidak mungkin mengejar kata ”belajar salah” pada Mbah Surip. Lelaki yang dulu menggelandang dalam arti sesungguhnya, antara Bulungan, Jakarta Selatan; Taman Ismail Marzuki (TIM); dan Pasar Seni Ancol, ini ibarat pasir pantai. Kalau kita menggalinya lebih dalam, tak lama kemudian air laut menutupinya.
Begini, misalnya. Dalam banyak kesempatan, Mbah Surip bercerita, ia pernah kuliah di Jurusan Kimia Universitas Petra, Surabaya. Dan, karena itu kemudian, katanya, ia bekerja pada pengeboran minyak di Amerika, Kanada, Jordania, Jepang, Filipina, dan Singapura. Bahkan, saat ke Jakarta tahun 1975 untuk ujian bekerja di pengeboran itu, ia juga sempat menonton konser Deep Purple.
”Apa di Petra itu ada jurusan Kimia?”
”Eh ndak, di Geologi kok, ha-ha-ha,” jawab Mbah Surip tertawa ringan. Saat berada di Amerika sekitar tahun 1986 itulah konon ia menciptakan lagu ”Tak Gendong”. ”Saya ada di bawah jembatan itu,” ujar Mbah Surip. Ia bermaksud mengatakan jembatan Golden Gate, San Francisco, yang terkenal itu. Mungkin? Bisa jadilah.... Tetapi, dengan ”Tak Gendong”, ia ingin mengatakan bahwa hakikatnya manusia itu selalu hidup bersama. ”Together...,” kata si Mbah.
Kepada media, Mbah Surip juga selalu mengatakan, ia lulusan master Filsafat, tetapi bergelar MBA dari sebuah universitas. He-he, sekali lagi tak pernah jelas universitas mana yang memberi gelar master Filsafat dengan master of business administration alias MBA itu.
Soal rambut gimbal itu, ia memiliki cerita beberapa versi. Versi pertama, ia sebutkan bahwa rambut itu dibuat dengan cara memilin dan memanaskannya pada pelat seng di atas kompor minyak tanah. Versi kedua, tahun 1998 saat ia shooting televisi untuk album perdananya, Ijo Royo-royo, para seniman Ancol mendandaninya supaya tampil beda. Rambutnya disiram cat lalu dipilin dan diikat dengan benang. Sampai kini memang rambutnya masih diikat benang wol.
Farid Wahyu DP, asisten yang selalu mengantar Mbah Surip ke berbagai acara, bercerita, rambut ”Simbah” selalu dicuci tiga hari sekali, ”Dengan sampo kucing.” Itu cerita ”ganjil” yang lain lagi... ha-ha-ha.
Meragukan
Baik. Taruh kata, banyak orang meragukan kebenaran cerita-cerita tadi lantaran selalu berubah setiap diceritakan ulang oleh Mbah Surip. Tetapi, bahwa kini ia berhasil menyita perhatian industri hiburan kita, tentu itu hal yang tak bisa disangkal.
Menurut Farid, sejak bulan Mei 2009, hari-hari Mbah Surip beredar dari panggung pertunjukan sampai televisi. Sabtu, misalnya, pagi hari Mbah Surip mengisi acara di stasiun ANTV dan siang hari terbang ke Bali untuk show di sebuah kafe. Hari ini, Minggu, ia menyanyi di panggung Depsos di Monas, Jakarta, lalu siang ke Kebun Buah Mekar Sari, ”Malamnya ada lagi, saya lupa...,” kata Farid. Hari mondar-mandir di Jakarta itu dijalani Mbah Surip bersama Farid dengan sepeda motor.
Kehidupan yang ketat dengan jadwal ini sekilas tampak bertolak belakang dengan kebiasaan Mbah Surip nongkrong di Bulungan atau Ancol sembari meneguk bergelas-gelas kopi hitam. ”Ndak ada bedanya. Saya biasa saja, ngalir, ini profesional...,” ujar Mbah Surip. Sesaat kemudian ia memanjangkan tubuhnya dan leyeh-leyeh di lantai lobi Auditorium TVRI Jakarta. ”Sik yo aku lue....” Maksudnya lapar.
Ayah empat anak dan kakek empat cucu yang lahir di ”Jerman” alias Jejer Kauman, Magersari, Mojokerto, Jawa Timur, ini mungkin selalu menjadi anomali di sekitar lingkungan ”gaulnya”. Selama bertahun-tahun, Mbah Surip beredar di Warung Apresiasi (Wapress) Bulungan, TIM, dan Pasar Seni Ancol sebagai orang ”merdeka”. Hidupnya suka-suka. ”Siapa yang dekat dengannya, dialah yang menghidupi,” tutur Beni, seorang wartawan dan seniman yang pernah dekat dengan Mbah Surip.
Sembari bergelandangan, di antaranya pernah jalan kaki dari Bulungan ke Ancol sembari memanggul gitar, Mbah Surip menciptakan lagu-lagu. ”Ada 200-an sudah...,” katanya. Sejak 1998, katanya, ia sudah melahirkan tujuh album, yaitu Ijo Royo-royo, Siti Maelan, Indonesia Satu, Bonek, Barang Baru, Bangun Tidur, dan Tak Gendong. ”Saya jualnya di depan toilet Ancol dan Blok M,” tutur Mbah Surip.
Apa pun katanya, Mbah Surip kini menjadi buah bibir lantaran lagu ”Tak Gendong” bisa terdengar saat Anda menelepon seseorang.... Tak gendong ke mana-mana.... ”I love you full,” selalu katanya kepada setiap orang. Mantep to.
Flu Babi / Swine Influenza
Flu babi (Inggris:Swine influenza) adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A
Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.
Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.[2] Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3
Di Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.
Asal mula
Pada 5 Februari 1976, tentara di Fort Dix, Amerika Serikat menyatakan dirinya kelelahan dan lemah, kemudian meninggal dunia keesokannya. Dokter menyatakan kematiannya itu disebabkan oleh virus ini sebagaimana yang terjadi pada tahun 1918. Presiden kala itu, Gerald Ford, diminta untuk mengarahkan rakyatnya disuntik dengan vaksin, namun rencana itu dibatalkan.
Pada 20 Agustus 2007, virus ini menjangkiti seorang warga di pulau Luzon, Filipina.
Tanda dan gejala
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejalan influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.
Pergantian nama
Penamaan jenis penyakit ini dianggap salah oleh berbagai kalangan, karena telah membuat salah tafsir masyarakat - bahwa babi dapat menularkan penyakit ini kepada manusia. Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengganti nama penyakit ini dengan Influensa A (H1N1) mulai 30 April 2009 lalu
Waspadai Kantong Kresek Hitam
Plastik, telah lama menggantikan peran daun pisang, daun jati, atau anyaman bambu sebagai pembungkus makanan. Lebih praktis dan efisien, memang, tapi, bahaya yang mengancam pun tak bisa dianggap ringan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, belum lama ini mengeluarkan surat peringatan publik berisi pemberitahuan akan bahaya kantong plastik kresek, terutama kresek hitam, sebagai pembungkus makanan.
Dijelaskan, kantong kresek berwarna, terutama hitam, kebanyakan merupakan produk daur ulang. Sayangnya, dalam proses daur ulang tersebut, riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat, dan lain sebagainya. Dalam proses tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahaya kantong plastik tersebut untuk kesehatan.
BPOM RI memperingatkan, "jangan menggunakan kantong plastik kresek daur ulang untuk mewadahi langsung makanan siap santap!"
Kantong kresek hitam masih boleh digunakan, hanya sebagai wadah untuk membawa makanan yang telah terbungkus rapi.
(BPOM/dila)